kelelawar kecil masuk rumah

modric nomor punggung - Dirut Bulog Sudah Dicopot, Jokowi Diharap Segera Pecat Kepala Bapanas

2024-10-06 21:27:57

modric nomor punggung,sukses 888,modric nomor punggung
JPNN.com » Ekonomi » Pasar » Dirut Bulog Sudah Dicopot, Jokowi Diharap Segera Pecat Kepala Bapanas

Dirut Bulog Sudah Dicopot, Jokowi Diharap Segera Pecat Kepala Bapanas

Selasa, 10 September 2024 – 13:39 WIB Dirut Bulog Sudah Dicopot, Jokowi Diharap Segera Pecat Kepala BapanasFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comIlustrasi stok beras Bulog. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta segera mencopot Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyusul diberhentikannya Bayu Krisnamurthi sebagai direktur utama (Dirut) Perum Bulog.

Arief Prasetyo Adi dan Bayu Krisnamurthi merupakan sosok yang saat ini diterpa dengan kasus demurrage atau denda impor beras sebesar Rp 294,5 miliar.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai pencopotan kepala Bapanas setelah Bayu Krisnamurthi dipecat dari jabatan Dirut Bulog, adalah langkah yang sangat diperlukan untuk peningkatan kinerja soal ketahanan pangan.

Baca Juga:
  • Tindak Lanjut Skandal Demurrage Bulog-Bapanas Akan Mengembalikan Keseimbangan Politik dan Ekonomi

“Artinya kalau memang (ingin) peningkatan kinerja terkait ketahanan pangan. Harus mencari kolaborasi sinergitas itu yang ditujukan antara lembaga-lembaga itu,” ungkap Trubus, Selasa (10/9).

Trubus tak meyakini pencopotan Bayu Krisnamurthi sebagai Dirut Bulog berkaitan erat dengan kasus demurrage impor beras Rp 294,5 miliar.

Trubus juga menilai kinerja Bulog di bawah kepimpinan Bayu Krisnamurthi jauh dari harapan.

Baca Juga:
  • KPK Dalami Data Keterlibatan Bapanas-Bulog dalam Skandal Demurrage

“Memang saya lihat ada kaitan (pencopotan Bayu Krisnamurthi dengan mark up impor dan demurrage beras). Belum lagi Bulog selama ini memang kurang transparan kepada publik terkait dengan kebijakan-kebijakan itu untuk diarahkan penguatan ketahanan pangan itu sendiri,” tandas Trubus.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan semua proses penanganan perkara termasuk penyelidikan terkait skandal demurrage Rp 294,5 miliar bisa dilanjut ke penyidikan.