kelelawar kecil masuk rumah

okestream.tv - KTNA Nasional Yakin Panen Tahun Ini Melimpah dan Indonesia Bakal Surplus Beras

2024-10-07 05:22:59

okestream.tv,kode alam kupu kupu masuk rumah,okestream.tv
JPNN.com » Ekonomi » Makro » KTNA Nasional Yakin Panen Tahun Ini Melimpah dan Indonesia Bakal Surplus Beras

KTNA Nasional Yakin Panen Tahun Ini Melimpah dan Indonesia Bakal Surplus Beras

Jumat, 09 Februari 2024 – 06:36 WIB KTNA Nasional Yakin Panen Tahun Ini Melimpah dan Indonesia Bakal Surplus BerasFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKetum KTNA Nasional Yadi Sofyan Noor meyakini panen yang akan melimpah tahun ini bakal membuat Indonesia surplus beras . ilustrasi. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan akan ada lonjakan produksi beras pada Februari dan Maret 2024 ini.

Lonjakan tersebut bahkan mencapai angka tinggi, yakni sebesar 6,10 juta ton gabah kering giling (GKG) yang terjadi pada Maret.

Diketahui, hasil kerangka sampel area (KSA) yang dilakukan BPS pada Desember 2023 menunjukkan produksi gabah pada Januari 2024 mencapai 1,58 juta ton GKG, lalu Februari sebesar 2,42 juta ton.

Baca Juga:
  • Demi Swasembada Pangan, Kementan Tingkatkan Produksi Padi & Jagung

Mengenai hal ini, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor mengatakan kenaikan tersebut tidak lepas dari kolaborasi semua pihak, terutama upaya pemerintah yang getol memberikan berbagai bantuan dan pendampingan di seluruh daerah secara masif.

Yadi pun mengaku yakin apabila kenaikan gabah dikonversi menjadi beras hasilnya secara otomatis akan mengalami surplus.

"Kalau kita lihat sejak penanaman sampai pemanenan ada peran pemerintah yang selalu ada di sisi petani. Karena itu, saya yakin panen tahun ini akan melimpah dan surplus beras mulai akan terlihat di bulan Maret," ujar Yadi.

Baca Juga:
  • Pasokan dan Harga Beras jadi Kunci Mengendalikan Inflasi

Yadi mengungkapkan salah satu yang mempengaruhi kenaikan tersebut juga dapat dilihat dari pergeseran pola tanam dari yang tadinya tradisional menjadi pertanian modern.

Hal ini ditandai dengan gencarnya penggunaan mekanisasi sebagai pemacu tingginya produksi.