kelelawar kecil masuk rumah

final ucl 2014 - Nana Sudjana Dorong Organisasi Keagamaan Genjot Pendidikan Agama untuk Pemuda

2024-10-06 11:39:41

final ucl 2014,pajaktoto online,final ucl 2014
JPNN.com » Nasional » Humaniora » Nana Sudjana Dorong Organisasi Keagamaan Genjot Pendidikan Agama untuk Pemuda

Nana Sudjana Dorong Organisasi Keagamaan Genjot Pendidikan Agama untuk Pemuda

Sabtu, 04 Mei 2024 – 14:52 WIB Nana Sudjana Dorong Organisasi Keagamaan Genjot Pendidikan Agama untuk PemudaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPenjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat acara Halalbihalal dan Halaqah Ulama di Hotel Pandanaran, Jumat (3/5). Foto: Humas Pemprov Jateng.

jpnn.com - SEMARANG- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mendorong organisasi keagamaan memberikan bekal pendidikan agama untuk para pemuda guna menyongsong Generasi Emas 2045.

“Ketokohan pemimpin agama akan lebih mudah menginternalisasi nilai-nilai agama kepada generasi muda, yang akan mengantarkan mereka menjadi generasi emas,” kata Nana Sudjana saat acara Halalbihalal dan Halaqah Ulama di Hotel Pandanaran, Jumat (3/5).

Halaqah bertema “Peran Pendidikan Keagamaan dalam Menyiapkan Generasi Tangguh Indonesia Emas Tahun 2045” itu dihadiri oleh para ulama yang ada di Jawa Tengah.

Baca Juga:
  • 6 Manfaat Nanas yang Bakalan Bikin Wanita Kaget

Nana melanjutkan guna menyonsong Indonesia Emas 2045, kualitas generasi muda harus disiapkan sejak dini. Sebab, generasi sekarang akan menghadapi bonus demografi pada 2030-2040.

“Kita harus mempersiapkan generasi muda kita. Mereka yang akan mengawaki negara Indonesia di tahun emas,” ungkap Nana.

Menurut Nana, tugas mempersiapkan generasi itu menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya hanya pemerintah, tetapi juga seluruh komponen masyarakat, termasuk tokoh agama dan masyarakat.

Baca Juga:
  • Petani di Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Nana Sudjana Optimistis Produksi Pangan Meningkat

“Kesempatan ini akan bisa kita raih jika mempunyai sumber daya manusia (SDM) atau generasi yang berkualitas, dan ini menjadi tantangan kita,” katanya.

Nana menyebut upaya membentuk generasi berkualitas memiliki tantangan tersediri. Sebab, generasi berkualitas tidak sekadar sehat jasmani dan rohani, tetapi juga memiliki kemampuan dan akhlak yang baik.