kelelawar kecil masuk rumah

nomor punggung ramos - Presiden Soroti Harga Bahan Pokok yang Meroket, Cabai Paling Parah

2024-10-07 04:56:37

nomor punggung ramos,star777 slot login link alternatif,nomor punggung ramos
JPNN.com » Ekonomi » Pasar » Presiden Soroti Harga Bahan Pokok yang Meroket, Cabai Paling Parah

Presiden Soroti Harga Bahan Pokok yang Meroket, Cabai Paling Parah

Senin, 11 Desember 2023 – 17:58 WIB Presiden Soroti Harga Bahan Pokok yang Meroket, Cabai Paling ParahFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comHarga cabai merah di sejumlah pasar tradisional naik. ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga bahan pokok menjelang akhir tahun terus mengalami peningkatan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk memperhatikan stabilitas harga bahan pokok.

Jokowi memperhatikan beberapa bahan pokok yang harganya mencolok seperti beras dan cabai yang relatif masih tinggi di beberapa daerah.

Baca Juga:
  • Gerakan Tegak Lurus Reformasi Tolak Pelanggar HAM Jadi Presiden

Hal itu menjadi salah satu poin yang disampaikan Presiden dalam pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/12).

“Yang berkaitan dengan stabilitas harga, utamanya harga-harga bahan pokok. Saya kira yang masih tinggi beras, cabai,” kata Jokowi.

Kepala Negara mengatakan terdapat masalah pasokan dan distribusi terkait harga kebutuhan pokok tersebut, sebab harga cabai di sejumlah daerah memiliki perbedaan signifikan. 

Baca Juga:
  • Relawan Mas Gibran Bagikan Bantuan Bahan Pokok untuk Warga di Jatim, Jabar, dan Sumut

“Ini ada masalah pasokan, ada masalah distribusi karena di sebuah provinsi ada yang harga cabai rawitnya Rp50 ribu, tetapi di Jawa ada yang Rp 110 sampai Rp 130 (ribu). Tolong dilihat betul lebih detail lagi,” kata Presiden.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri menteri Kabinet Indonesia Maju serta pimpinan lembaga negara, secara umum dibahas tiga hal yakni persiapan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, kondisi perekonomian terkini, serta evaluasi program dan kegiatan 2023.(antara/jpnn)